Sistem Nioliberal Menghancurkan Pengusaha kecil

Sistem neo liberal mulai merusak tatanan prekonomian negeri ini, maraknya persaingan yang tidak sehat yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi khusus nya yang berduit, mereka ingin mengeruk kekayaan sebanyak-banyaknya diatas penderitaan orang lain.

Sistem yang memiskinkan orang yang sudah miskin seharusnya tidak pantas dijadikan pedoman negeri yang berazaskan keadilan dan kesejahtraan rakyak, karena bertentangan dengan azas tersebut. ketidak adilan jika pelaku ekonomi dinegeri ini hanya orang kaya saja, sedangkan masarakat bawah hanya menjadi konsumen dan karyawan. mereka tidak memiliki kemapuan untuk bersaing dan tidak ada aturan hukum yang mengatur akan hal ini. Inilah yang dinamakan neoliberal yang terjadi adalah ketidakdilan,,bisnis wara laba menjamur dimana-mana, sebagai contoh alfa mart sudah masuk ke plosok-plosok kota dan desa. Jika ini terus dibiarkan terjadi warung-warung kecil akan mengalami kebangkrutan dikarenakan mereka tidak mampu bersaing dengan alfa mart baik itu dari segi modal dan pelayanan. Alfa mart merupakan milik orang kaya sedangkan warung kecil!!! lagi-lagi masayarakat kecil kena imbas sistem ekonomi neolib.

Balik pada inti yang ingin saya samapaikan lewat tulisan ini,, Penomena diatas masih tergolong mematikan secara lambat prekonomian rakyat kecil, ada satu hal yang sangat mengerikan dari sistem neo liberal yakni pemberangusan pelaku pelaku ekonomi kelas bawah (UKM) oleh Pelaku ekonomi berkantong tebal tampa ada larangan dari pemerintah. Sebagai contoh yang saya temukan dilapangan yaitu usaha warnet yang sekarang ini masih marak, dimana prospek pasarnya sangat cerah ini membuat orang berlomba-lomba terjun kebisnis ini.

Baik Dari kalangan pengusaha beruit atau pun pengusaha modal pas-pasan mereka bersaing untuk pengunjung. Disinilah inti permasalahan timbul yakni "persaingan". Ketika bersaing secara tsehat tidak menguntungkan secara besar timbullah persaingan yang mematikan yakni menggunakan cara-cara licik untuk menghancurkan para pesaingnya. bersambung